July 17, 2024
Mengenal Pupuk organik cair masyarakat memahami dengan sebutan pupuk yang berasal dari dari berbagai jenis tanaman, buah-buahan, dan kotoran hewan yang diproses dengan sistem untuk arti fermentasi dan enzimitasi secara modern dan dinilai memiliki kandungan unsur hara yang lebih, sehingga dapat dimanfaatkan kembali.
Pemahaman petani terhadaf pupuk dan pemupukan sebenarnya bukan suatu hal yang asing bagi petani, umumnya petani telah memberikan pupuk kepada tanamannya dengan cara yang diketahuinya. Namun hasil pemupukannya belum tentu baik seperti yang diharapkan dilahan usahataninya. Pada kali ini kita akan membahas sedikit tentang kenbutuhan zat hara agar dalam penggunaan pupuk tidak lagi ada keasalahan. Sebelum mengenal pupuk sebaiknya petani mengetahui dahulu kebutuhan zat hara atau nutrisi tanaman.
Zat hara yang diperlukan tanaman itu sangat banyak. Dari sekian banyak zat hara sekitar 16 zat hara saja yang diperlukan oleh tanaman. Tiga dari 16 zat tersebut diambil tanaman di udara yaitu Karbondioksida (CO2), hydrogen dari air yang terkandung dalam udara (H2O) dan Oksigen (O2) sisanya yaitu 13 zat hara diambil tanaman dari dalam tanah. Zat hara yang berjumlah 13 jenis tersebut dibagi menjadi 2 golongan yaitu zat hara yang diperlukan dalam jumlah banyak (Unsur Makro) dan yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit (unsur mikro). Unsur makro itu terdiri dari unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), kalium (K), sulphur (S), kalsium (Ca) dan Magnesium (Mg) dari keenam unsur tersebut yang sangat penting untuk tanaman adalah Nitrogen, Fosfor dan kalium.
Kegunaannya bagi tanaman adalah : Nitrogen diperlukan tanaman untuk merangsang pertumbuhan tanaman, terutama batang, cabang dan daun. Selain itu unsur ini juga berguna dalam pertumbuhan hijau daun (klorofil) protein, lemak dan senyawa organik lainnya. Fosfor diperlukan tanaman untuk merangsang akar, khusunya akar tanaman muda, selain itu juga dapat mempercepat pembungaan serta pemasakan biji dan buah. Kalium diperlukan untuk memperkuat tubuh tanaman agar tanaman tidak mudah roboh serta bunga dan buah tidak mudah gugur. unsur hara mikro yaitu klor,(Cl) mangan (Mn), besi (Fe), tembaga (Cu) Seng (Zn) , Boron (B) dan Molibdenum (Mo). Unsur mikro dibutuhkan dalam jumlah sedikit sehingga orang tidak memperhatikannya dan jarang menambahkan unsur ini ke tanaman. Pemberian pupuk mikro sudah mulai banyak dilakukan, hal ini ditandai dengan seringnya orang memakai pupuk daun (disemprotkan kedaun tanaman). Pupuk Daun Untuk tanaman sayur semusim berumur pendek dan ditanam rapat seperti sawi, bayam, wortel, bawang merah, selada membutuhkan cara pemupukan yang lain. Cara yang paling mudah dilakukan dengan cara pemupukan lewat daun dengan melarutkan pupuk tersebut kedalam air lalu disemprotkan kepermukaan daun.
Selanjutnya bagaimana cara mengolah sampah organik keluarga untuk pupuk organik cair
Sisa-sisa kebutuhan keluarga yang sudah tidak dipakai tentulah menjadi sampah, dan biasanya sampah tersebut sanagt mengganggu (berserakan, bau tak sedap, berserakan maupun lainnya) karena tempat tinggal kita semuanya pingin nyaman sehingga sampah tersebut tentulah dibuang begitu saja, pada hal walau disitu sudah samapah ternya bila dikelola dengan baik masih dapat mengasilkan/menambah ekonomi keluarga yang cukup lumayan. Bagaimana cara mengolah sampah keluarhga yang baik yaitu dengan cara memisahkan sampah organik (dapat terurai: sisa sayuran dan makanan, buah-buahan) dan non organik (tidak dapat terurai: botol,kaca,plastik). Setelah terpisah dan mendapatkan sampah organik kemudian sampah organik dipotong-potong/dicacah menjadi ukuran yang lebih kecil ± 1 -2 cm.
Bagaimana cara menyiapkan mini komposter yang asalnya juga dari bahan sampah kelaurga juga, dimana salah satu alternatif pembuatan komposter sederhana skala rumah tangga dapat dibuat dengan memanfaatkan barang bekas di sekitar rumah (ember Plastik bekas Cat Tembok). Prinsipnya seperti dandang, ada saringan dan penutup.
Bahan yang diperlukan untuk membuat komposter :
Langkah pembuatan komposter :
Berikut cara pembuatan kompos menggunakan komposter :
Dari proses tersebut akan diperoleh dua produk yang bermanfaat, yaitu pupuk organik cair susulan (POCS) dan pupuk padat (kompos). Pupuk cair dikeluarkan melalui kran bagian bawah komposter dan dapat langsung dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman dengan menyiramkan pada tanah di sekitar tanaman, bukan pada batang tanaman, sedangkan pupuk padat (kompos) yang diperoleh perlu dikering anginkan dahulu sebelum digunakan